Total Tayangan Halaman

Jumat, 13 Januari 2012

Mengelola Kiat Esemka


SOLO - Membanjirnya pemesanan mobil hasil karya cipta siswa SMK ini dipastikan berdampak terhadap anggaran. Pasalnya, bila dana dari investor tidak segera terealisasi, dipastikan Pemkot Solo merogoh dana hingga Rp2 triliun.

Kepala SMKN 1 Trucuk, Klaten Wardani Sugiyanto mengatakan sejak kolaborasi pembuatan mobil dengan SMKN 2 dan SMK Warga Solo terealisasi, pihaknya tidak mau dipusingkan dengan masalah anggaran. Nantinya anggaran tersebut bisa memproduksi mobil bikinan anak SMK ini dalam jumlah banyak dan tempo cepat.

"Dana ini digunakan untuk membeli mesin cetak onderdil dan bodi mobil. Karena untuk dapat diproduksi masal masih harus melalui berbagai tahapan yang prosesnya lama,” ujarnya kepada para wartawan, di Klaten, Sabtu (7/1/2012).

Menurut dia, selama ini, para siswa SMK sudah bisa membuat dan merakit mobil itu dengan cara manual. Hanya memang jumlahnya tidak akan bisa banyak. Satu-satunya cara agar bisa memproduksi mobil ini secara masal memang harus dengan mesin cetak komponen.

Dia mengungkapkan, untuk mendatangkan mesin cetak dalam membuat bagian mobil secara menyeluruh, dibutuhkan dana Rp2 triliun. Tentu saja bukan jumlah sedikit anggaran yang dibutuhkan untuk dapat memproduksi secara massal.

“Kami juga telah menyampaikan hal tersebut ke pejabat di dua kementerian yaitu Perdagangan dan Sosial. Namun kami masih harus bersabar karena masih harus menunggu proses perizinan dan uji kelayakan sebelum di produksi dalam jumlah banyak,” tambahnya.

Wardani menambahkan, saat ini semua proses pembuatan masih dilakukan dengan metode hand made dan menggunakan peralatan sederhana. Kondisi ini menjadikan pembuatan mobil KIat Esemka membutuhkan waktu cukup lama. Berbeda jika pembuatan sudah dibantu dengan mesin modern. Tentu dalam waktu cepat dapat dilakukan produksi dalam jumlah banyak.

Lebih lanjut Wardana menyampaikan, hingga saat ini sudah banyak pesanan yang datang ke SMKN 1 Trucuk, Klaten agar dibuatkan mobil dengan model SUV maupun pikap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar